Monitoring dan Evaluasi KKN Reguler Batch I UHO 2024: Memastikan Kualitas dan Kontribusi Positif

Dalam rangka memastikan kualitas dan kontribusi positif dari Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Batch I tahun 2024, Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Universitas Halu Oleo (LPPMP-UHO) telah menggelar Monitoring dan Evaluasi (Monev) yang bertempat di Kabupaten Wakatobi. Kegiatan ini menjadi sorotan penting dalam upaya peningkatan mutu pendidikan dan kontribusi mahasiswa dalam pembangunan masyarakat.

Menurut Ketua Panitia, Dr. Muhaimin Hamzah, dengan melibatkan 46 desa/kelurahan di Kabupaten Wakatobi, setiap desa/kelurahan memiliki seorang Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) sehingga totalnya terdapat 46 DPL yang akan memandu 676 mahasiswa selama 30 hari pelaksanaan KKN, dari 29 Februari hingga 31 Maret 2024.

Ketua LPPMP, Dr. La Ode Santiaji Bande, menekankan bahwa Monev KKN merupakan bagian integral dari Siklus Penjaminan Mutu Pendidikan, yang mencakup Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan (PPEPP). Melalui kegiatan Monev ini, LPPMP dapat mengevaluasi kesesuaian pelaksanaan KKN dengan standar yang ditetapkan, serta mengidentifikasi area yang memerlukan perhatian khusus untuk ditingkatkan baik dari segi administratif maupun teknis pelaksanaannya.

Ketua LPPMP, Dr. La Ode Santiaji Bande, juga menegaskan bahwa Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah bagian integral dari proses pembelajaran di perguruan tinggi. Lebih dari sekadar memperoleh pengetahuan teoritis di dalam kelas, KKN memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang telah mereka peroleh dalam konteks nyata di lapangan.

Dalam KKN, mahasiswa dihadapkan pada berbagai tantangan dan situasi yang membutuhkan kreativitas, kepemimpinan, dan kemampuan beradaptasi. Mereka belajar untuk bekerja dalam tim, berkomunikasi dengan beragam pihak, serta mengelola sumber daya yang terbatas dengan efisien.

Lebih dari itu, KKN juga merupakan ajang untuk memperdalam pemahaman mahasiswa terhadap realitas sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat di sekitarnya. Melalui interaksi langsung dengan masyarakat, mahasiswa dapat melihat secara langsung permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat dan berkontribusi dalam mencari solusi yang bersifat berkelanjutan.

Ketua Panitia KKN menambahkan bahwa pelaksanaan Monev tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Persiapan dilakukan dengan menyusun Surat Tugas dan Surat Perjalanan Dinas (SPPD), dengan penjadwalan waktu Monev disesuaikan dengan surat tugas yang telah ditetapkan. Proses Monev dilaksanakan secara berkelanjutan, dimulai dari tanggal 19 hingga 21 Maret 2024 untuk kecamatan di wilayah Wangi-Wangi dan Wangi-Wangi Selatan, serta tanggal 20 hingga 23 Maret 2024 untuk wilayah Kaledupa, Tomia, dan Binongko.

Tim Monev memiliki tanggung jawab penting untuk memastikan beberapa hal, antara lain: kehadiran mahasiswa, pelaksanaan program kerja, kesesuaian program kerja dengan kebutuhan desa/kelurahan, kelengkapan administrasi dan perlengkapan pendukung, respons masyarakat terhadap kehadiran mahasiswa, serta pengumpulan saran dan masukan untuk perbaikan pelaksanaan KKN pada masa mendatang.

Pelaksanaan Monev ini tidak terlepas dari peran penting pemangku kepentingan lainnya, termasuk DPL, mahasiswa peserta KKN, mitra kerjasama KKN seperti kepala desa/lurah dan camat, serta masyarakat umum. Partisipasi mereka dalam mengisi angket berdasarkan fakta dan data nyata menjadi landasan utama dalam evaluasi keseluruhan program KKN.

Meskipun lokasi KKN tersebar di wilayah kepulauan yang terpisah dari daratan Sulawesi, kondisi geografis tersebut tidak menjadi hambatan berarti. Kondisi ombak yang bersahabat, sarana transportasi yang memadai, dan antusiasme masyarakat setempat menjadi faktor penting dalam menjamin kelancaran pelaksanaan Monev KKN Reguler Batch I tahun 2024.

Ketua Panitia berharap agar Monev KKN Reguler Batch I UHO 2024 bukan hanya sekadar evaluasi, tetapi juga momentum untuk memperkuat komitmen universitas dalam menghasilkan mahasiswa yang berdaya saing tinggi serta memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan masyarakat.

KKN bukan hanya sekadar sebuah kegiatan tambahan di luar ruang kelas, tetapi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses pendidikan yang holistik dan berkelanjutan. Melalui pengalaman yang diperoleh dalam KKN, mahasiswa diharapkan dapat menjadi lulusan yang tidak hanya kompeten secara akademis, tetapi juga memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan berkontribusi dalam masyarakat secara nyata.